Minggu, 12 Desember 2010

Antariksa

Robot GM-NASA Siap ke Stasiun Antariksa


Robonaut 2
CAPE CANAVERAL, 27 Oktober 2010 - General Motors ternyata tak hanya paten dalam urusan produksi mobil. Pabrikan asal Amerika itu bekerja sama dengan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membangun Robonaut 2, atau lebih dikenal sebagai R2. Robot ini pekan depan rencananya siap terbang ke luar angkasa bersama kapal pesawat ulang alik Discovery untuk dipekerjaan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Insinyur dan ilmuwan dari NASA dan GM bekerja sama di Johnson Space Center di Houston untuk membangun robot humanoid ini sejak tahun 2007. Menampilkan teknoloogi terbaru kontrol, sensor dan visi, R2 dirancang untuk membantu astronot ketika bekerja di ISS. Peluncuran direncanakan pada 1 November.
“Salah satu tujuan GM adalah untuk memimpin dalam teknologi canggih dan kualitas,” kata Alan Taub, wakil presiden GM Global Reseach and Development.
“Kerjasama pengembangan R2 ini memberikan kami mengembangkan teknologi inovatif yang akan membantu kami mencapai tujuan ini baik secara produk maupun produksinya,” tambahnya.
Teknologi yang disematkan pada R2 sebagian sudah diaplikasikan GM pada produknya. Sebagai contoh, kemampuan sensor R2 akan membantu GM untuk menciptakan sistem keamanan kendaraan inovatif.
Beberapa model Chevrolet, Buick, GMC dan Cadillac menawarkan teknologi penghindar kecelakaan yang memanfaatkan teknologi sensor termasuk peringatan jalur, peringatan blind zone, adaptive cruise control, dan rear park assist.
Selain itu, teknologi R2 juga bisa membantu para pekerja. Kemampuan dan kepekaan R2 akan sangat berguna di lingkungan pabrik.
Ini bukan kerjasama pertama antara GM dan NASA. Keduanya sudah melakukan kerjasama pada tahun 1960-an saat mengembangkan sistem navigasi untuk Apollo. GM juga berperan penting dalam pengembangan Lunar Rover Vehicle, kendaraan pertama yang akan digunakan di bulan.


Kamis, 23 Juli 2009

Toilet Stasiun Antariksa Macet

. Kamis, 23 Juli 2009
Wah, Toilet Stasiun Antariksa Macet, Astronot Terpaksa Antre - Para astronot yang menghuni Stasiun Antariksa Internasional, kini harus menghadapi antrian panjang untuk ke kamar mandi, karena toilet utamanya macet. Atrian ke kamar kecil dan kamar mandi terjadi, terutama pada saat jam istirahat.

Macetnya toilet utama itu, karena saat ini Stasiun Antariksa Internasional dihuni 13 astronot, rekor tertinggi jumlah penghuni di dalam stasiun antariksa tersebut. Di stasiun antariksa, para astronot itu, sejak Minggu (19/7) tengah memasang pallet peralatan dengan sepasang lengan robot.



Akibat macetnya toilet utama, astronot berebutan untuk menggunakan toilet cadangan di bagian Rusia di stasiun antariksa itu dan di pesawat ulang-alik Endeavour, yang datang berkunjung.

"Pasang tanda tak bisa dipakai di WHC (kompartemen kesehatan dan buangan)," kata Pemantau Misi Hal Getselman, dilakukan setelah upaya tanpa hasil untuk melakukan perbaikan, sebagaimana dilaporkan kantor berita Inggris, Reuters.

Kamar kecil tersebut, yang dihubungkan dengan sistem daur ulang air limbah di stasiun itu, telah menjadi kamar mandi utama semua awak. NASA membatasi penggunaan toilet pesawat ulang-alik karena itu dapat menimbun air limbah di dalam pesawat, seperti yang terjadi selama penerbangan.

Sampah air limbah dapat mencemarkan peron yang baru dipasang di stasiun tersebut bagi percobaan ilmiah. Instalasi mirip serambi tersebut dipasang di luar laboratorium Jepang, Kibo, di stasiun itu selama astronot melakukan jalan di udara Sabtu.



Peron tersebut akan digunakan untuk melakukan percobaan yang perlu dipajan ke lingkungan antariksa terbuka. "Untuk saat ini, jika semua (anggota awak pesawat ulang-alik) menggunakan toilet pesawat, itu akan menjadi masalah," kata Direktur Penerbangan Brian Smith.

Jika toilet tersebut tak dapat diperbaiki dalam waktu enam hari, itu dapat menjadi masalah yang lebih serius, tambah Smith. "Kami belum tahu besarnya masalah," katanya. (kompas.com)
www.planetware.com
Cape Canaveral - Sambaran petir dan badai di dekat tempat peluncuran, Senin (13/7) waktu setempat, memaksa NASA menunda lagi peluncuran pesawat ulang-alik Endeavour guna melaksanakan misi ke Stasiun Antariksa Internasional.

"Cuaca sekali lagi telah menekan kita dengan keras," kata Direktur Peluncuran Pete Nickolenko melalui radio kepada awak Endeavour, saat peluncuran pesawat ulang-alik tersebut ditunda untuk kelima kali dalam waktu satu bulan ini di Florida, Amerika Serikat.

Endeavour sebelumnya dijadwalkan lepas-landas Senin (13/7) pukul 18.51 waktu setempat (Selasa, 05.51 WIB) bagi misi pemasangan landasan penelitian buatan Jepang di bagian luar stasiun antariksa itu. Peluncuran tersebut dijadwalkan ulang akan dilakukan Rabu (15/7) pukul 18.30 waktu setempat (Kamis, 05.03 WIB).

Sementara itu, dua upaya peluncuran bulan lalu dibatalkan akibat kebocoran gas hidrogen. Upaya ketiga berakhir pada Sabtu, ketika NASA memerintahkan pemeriksaan sistem elektrik pesawat ulang-alik itu, menyusul serangkaian gelombang petir dan peluncuran Ahad dibatalkan akibat cuaca buruk.

NASA sedang berusaha menyelesaikan pembuatan pos terdepan orbit dengan dana US$ 100 miliar. Proyek yang melibatkan 16 negara itu ditargetkan paling lambat 30 September 2010. Barang yang dibawa Endeavour meliputi peron buatan Jepang yang akan dipasang di luar laboratorium Kibo, yang nilainya mencapai US$ 2,4 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar